MAKNA DAN TUJUAN BIMBINGAN KONSELING
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan berpikir dan kesadaran manusia akan diri dan dunianya, telah
mendorong terjadinya globalisasi. Situasi global membuat kehidupan semakin
kompetitif dan membuka peluang bagi manusia untuk mencapai status dan tingkat
kehidupan yang lebih baik. Dampak positif dari kondisi global telah mendorong
manusia untuk terus berfikir, meningkatkan kemampuan, dan tidak puas terhadap
apa yang dicapainya pada saat ini. Adapun dampak negatif dari globalisasi,
terjadinya keresahan hidup di kalangan masyarakat yang semakin meningkat karena
banyaknya konflik, stress, kecemasan, dan frustasi.Dengan demikian, kita harus
sadar bahwa hidup dan kehidupan kita berhiaskan masalah, baik masalah yang
datang dari diri kita sendiri maupun masalah yang datang dari luar. Namun,
dengan niat yang kuat serta pemberian bantuan dari konselor dalam lingkup
bimbingan konseling maka akan berhasil menyelesaikan (to solve) masalah-masalah
yang dihadapi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bimbingan?
2. Apa pengertian konseling?
3. Apa pengertian bimbingan konseling?
4. Apa tujuan dan fungsi bimbingan konseling dalam kehidupan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah bimbingan konseling sebagai berikut:
1.Mengetahui pengertian bimbingan.
2.Mengetahui pengertian konseling.
3.Mengetahui dan mengkaji pengertian bimbingan konseling.
4.Mengetahui tujuan dan fungsi dari bimbingan konseling dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.Pengertian Bimbingan
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang
ahli, namun tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian dari bimbingan.
Pengertian tetang bimbingan formal telah diusahakan orang setidaknya sejak awal
abad ke-20, yang diprakarsai oleh Frank Parson pada tahun 1908. Sejak itu
muncul rumusan tetang bimbingan sesuai dengan perkembangan pelayanan bimbingan,
sebagai suatu pekerjaan yang khas yang ditekuni oleh para peminat dan ahlinya.
Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli memberikan pengertian yang
saling melengkapi satu sama lain.
Maka untuk memahami pengertian dari bimbingan perlu mempertimbangkan beberapa
pengertian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :
“Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat
memilih,mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan dan mendapat kemajuan
dalam jabatan yang dipilihnya” (Frank Parson ,1951).
Frank Parson merumuskan pengertian bimbingan dalam beberapa aspek yakni
bimbingan diberikan kepada individu untuk memasuki suatu jabatan dan mencapai
kemajuan dalam jabatan. Pengertian ini masih sangat spesifik yang berorientasi
karir.
“Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang
dirinya sendiri” (Chiskolm,1959).
Pengertian bimbingan yang dikemukan oleh Chiskolm bahwa bimbingan membantu
individu memahami dirinya sendiri, pengertian menitik beratkan pada pemahaman
terhadap potensi diri yang dimiliki.
“Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi
setiap individu” (Bernard & Fullmer ,1969).
Pengertian yang dikemukakan oleh Bernard & Fullmer bahwa bimbingan
dilakukan untuk meningkatakan pewujudan diri individu. Dapat dipahami bahwa
bimbingan membantu individu untuk mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya.
“Bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar
yang sistematik” (Mathewson,1969).
Mathewson mengemukakan bimbingan sebagai pendidikan dan pengembangan yang
menekankan pada proses belajar. Pengertian ini menekankan bimbingan sebagai
bentuk pendidikan dan pengembangan diri, tujuan yang diinginkan diperoleh
melalui proses belajar.
Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat
diambil kesimpulan tentang pengertian bimbingan yang lebih luas, bahwa
bimbingan adalah :
“Suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan
sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus
untuk itu, dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta
dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat
mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan
kesejahteraan masyarakat”
B.Pengertian Konseling
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli
(disebut konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut
konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah
ini pertama kali digunakan oleh Frank Parsons di tahun 1908 saat ia melakukan
konseling karir. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian
mengembangkan pendekatan tetapi yang berpusat pada klien (client centered).
Sedangkan konseling menurut Prayitno dan Erman Amtidalam buku Dasar-Dasar
Bimbingan Konseling (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada
individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara
pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Sejalan dengan itu, Winkel
mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari
bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan
agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan
atau masalah khusus.
Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah
usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat
mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah
khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli/klien.
C.Pengertian Bimbingan Konseling
Pengertian bimbingan konseling adalah Pelayanan bantuan untuk peserta didik
baik individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam
hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku. Dengan demikian, setiap
bimbingan itu pasti konseling dan setiap konseling belum tentu bimbingan.
Bimbingan dan konseling yang berkembang pada saat ini adalah bimbingan dan
konseling perkembangan. Visi bimbingan dan konseling adalah edukatif, perkembangan,
dan outreach. Edukatif,
karena titik berat kepdulian bimbingan dan konseling terletak pada
pencegahan dan pengembangan, bukan pada korekif atau terapeutik , walaupun hal
itu tetap ada dalam kepedulian bimbingan dan konseling perkembangan. Pengembangan,
karena titik sentral tujuan bimbingan dan konseling terletak pada perkembangan
optimal dan strategi upaya upaya pokoknya memberikan kemudahan bagi
perkembangan bagi individu melalui perekayasaan lingkungan perkembangan. Outreach,
kerena target populasi layanan bimbingan dan konseling tidak terbatas kepada
individu bermasalah dan dilakukan secara individual tetapi meliputi ragam
dimensi (masalah, target intervensi, setting, metode, lama waktu layanan) dalam
rentang yang cukup lebar. Teknik yang digunakan dalam bimbingan dan konseling
perkembangan adalah pembelajaran, pertukaran informasi, bermain peran,
tutorial, dan konseling (Muro and Kotman, 1995:5)
D.Tujuan dan Fungsi Bimbingan konseling
a.Tujuan Umum
Tujuan umum dari layanan Bimbingan dan Konseling adalah sesuai dengan tujuan
pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (UUSPN) Tahun 1989 (UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya manusia
Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Depdikbud, 1994 : 5).
b. Tujuan Khusus
Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu siswa
agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial,
belajar dan karier.
Bimbingan pribadi – sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas
perkembangan pribadi – sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan
bertanggung-jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan
tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan
pribadi pekerja yang produktif.
Ditinjau dari segi sifatnya, layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi
sebagai :
a. Fungsi Pencegahan (preventif)
Layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi pencegahan artinya : merupakan
usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini
layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari
berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Kegiatan yang berfungsi
pencegahan dapat berupa program orientasi, program bimbingan karier,
inventarisasi data, dan sebagainya.
b. Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan
keperluan pengembangan siswa pemahaman ini mencakup :
1) Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru,
dan guru pembimbing.
2) Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk di dalam lingkungan keluarga
dan sekolah) terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
3) Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (terutama di dalamnya informasi
pendidikan, jabatan/pekerjaan dan/atau karier dan informasi budaya/nilai-nilai
terutama oleh siswa.
c. Fungsi Perbaikan
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin saja
siswa masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Disinilah fungsi perbaikan itu
berperan, yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan
terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami siswa.
d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini berarti bahwa layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan dapat
membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya
secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang
dipandang positif agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian, siswa dapat
memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam
rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1.Pengertian Bimbingan
Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang
dirinya sendiri
2.Pengertian Konseling
proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh
konselor kepada klien yang sedang mengalami sesuatu masalah yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi klien
3.Pengertian bimbingan konseling
Pelayanan bantuan untuk peserta didik(individu/kelompok) agar mandiri dan
berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang
berlaku.
4.Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling
bertujuan untuk membantu manusia agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan
meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
Ditinjau dari segi sifatnya, layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi
sebagai :
a. Fungsi Pencegahan (preventif)
Fungsi pencegaha merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.
b. Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi yang akan menghasilkan pemahaman
tentang diri, lingkungan,dan lingkungan yang lebih luas pada diri klien.
c. Fungsi Perbaikan
fungsi perbaikan yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan
terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami klien.
d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembanga.
Fungsi ini berarti bahwa layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan dapat
membantu para klien dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya
secara mantap, terarah, dan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
· Winkel, W.S,.2005.
Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan, Edisi Revisi. Jakarta:
Gramedia.
· H. Achmad J.N. 2005.
Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMP, Jakarta: Grasindo
· Eko.http://eko13.wordpress.com
pengertian bimbingan .16 maret 2008.
· Ifdil Dahlani
.http://konselingindonesia.com.
· http://id.wikipedia.org/wiki.
Pengertian Konseling